Definite

Blogs · Case Study · Expertise · Featured · What We Do

Optimalkan Bisnis Anda dengan Conversion Rate Optimization

Written by Amalia Nur Andini, 07 July 2020

Hari gini perusahaan mana sih yang nggak pakai online marketing? Jumlah internet user global per 2020 saja sudah memasuki 4,57 miliar atau setara dengan 59% dari jumlah total seluruh penduduk dunia. Basically, if you want your business to go on, go online!

Terus, gimana caranya supaya Anda tau kalau online marketing yang Anda lakukan udah efektif?

Well, don’t worry! This is where conversion comes in handy! (wow, it rhymes!)

Conversion, apaan tuh?

Conversion itu adalah momen dimana usertake action” saat mereka berada di website atau landing page Anda. Kalau bisnis Anda diibaratkan sebagai toko, conversion ini terjadi saat orang-orang yang lewat mulai mengunjungi dan tertarik untuk tau lebih jauh, bahkan sampai beli produk Anda.

Artinya, website conversion itu terjadi ketika user mulai melakukan sign-up, subscribe, men-download file, sampai ke purchasing. Nah, melalui conversion itu, Anda bisa melihat mana user yang beneran tertarik dengan produk Anda dan mana yang cuma “numpang lewat” aja. Jadi Anda juga bisa melihat kesuksesan online marketing Anda melalui hal ini. 

Setiap perusahaan biasanya punya kriteria penghitungan conversion yang beda-beda. Contohnya, dua klien kami di Definite, Mitsubishi dan Damai Putra Group (DPG), punya ketentuan sendiri untuk menghitung angka conversion. Conversion Mitsubishi misalnya, dihitung saat user mengunjungi website, click salah satu produk di katalog, dan mengunduh brosur. Beda lagi sama DPG. Kalau mereka menghitung conversion dari jumlah user yang submit form leads sehingga penghitungannya lebih sederhana.

Waktu menghitung conversion rate, Anda juga perlu benchmarking yang sesuai. Karena beda industri, ya beda pula rata-rata conversion rate-nya. Contoh lainnya: Perusahaan A yang bergerak di bidang Mobile App memiliki conversion rate 6%. Sedangkan, Perusahaan B yang menyasar audiens B2B conversion rate-nya 5%. Kalau dilihat sekilas, Perusahaan A performanya yang lebih oke daripada Perusahaan B. Tapi kalau dilihat dari rata-rata benchmark per industri, justru Perusahaan B yang conversion rate-nya lebih oke.

tabel data benchmark rata-rata conversion rate global

Sumber: Geckoboard

Jadi penghitungan Conversion Rate itu kaya gimana caranya?

Gampang, kok:

Conversion Rate = Jumlah Pengunjung “take action”/Jumlah total Pengunjung X 100%

Nah sekarang, conversion rate perusahaan Anda udah di atas rata-rata atau belum?

If it is, then congratulations! Berarti strategi marketing Anda udah efektif dan tepat sasaran.

Sebaliknya, kalau conversion rate Anda masih dibawah rata-rata, nggak usah khawatir! Anda nggak sendirian. Berdasarkan survei dari Ecoconsultancy, cuma ada 22% bisnis yang puas dengan nilai conversion rate mereka.

Nggak perlu bingung harus mulai dari mana. Soalnya kami udah merangkum cara-cara buat ningkatin conversion rate, alias conversion rate optimization biar bisnis Anda makin cuan!

  1. Optimize Your Landing Page

Tau nggak sih, walaupun landing page nggak banyak dipakai sebagai signup form, ternyata landing page ini adalah yang paling efektif buat ningkatin conversion rate. Berdasarkan data dari Hubspot, conversion dari landing page bisa sampai 23%. 

Makanya, mengoptimalkan landing page dari segi load-speed, content, dan call to action-nya itu penting. Sekedar referensi, memasukkan visual yang menarik juga bisa ningkatin conversion rate. But, keep in mind that simplicity is always best. 

Kita bisa ambil contoh landing page Netflix, salah satu website yang conversion rate-nya udah nggak perlu diragukan lagi. Desainnya simple warna hitam-merah, dipadukan dengan copy yang ciamik, dan yang paling penting, user cuma perlu masukin alamat email buat langsung sign-up free trial 30 hari. Mantap!

landing page website netflix

Landing Page Netflix

  1. Perform A/B Testing

A/B testing ini salah satu cara conversion rate optimization yang paling sering dipakai. Metodenya dilakukan dengan menguji dan membandingkan versi A dan versi B dari website tersebut.  Pengecekan ini biasanya dilakukan di periode yang sama dan user akan disuguhkan dengan salah satu versi secara acak. Di akhir periode testing nanti, versi yang lebih oke dalam melakukan conversion bakalan dijadikan pilihan permanen. 

A/B testing ini punya peranan penting dalam menentukan plan buat conversion rate optimization. Karena dengan melakukan tes ini, Anda bisa menentukan langkah perbaikan mana yang harus diambil.

Nah tools apa aja sih yang dibutuhkan untuk A/B testing? Salah satu contoh tools yang paling banyak dipake yaitu Google Analytics dan Google Optimize. Selain lengkap, kedua tools ini punya versi free yang cukup mumpuni untuk mengolah data A/B testing Anda. Buat yang suka simple, bisa pakai VWO atau Optimizely. Bayarnya nggak terlalu mahal tapi bisa memberikan kita data yang lengkap. Ada juga tools lain yang bisa Anda coba, seperti yang ditulis di review ini.

Pssst… Kalau Anda lagi buka aplikasi Gojek atau Tokopedia yang tampilannya tiba-tiba berubah dan nggak sama dengan orang lain yang menggunakan aplikasi tersebut, besar kemungkinan mereka lagi melakukan A/B testing, tuh.

  1. Optimalkan Blog Posts dengan Call-To-Action Texts

Selain efektif buat ningkatin organic traffic, blog juga bisa dimanfaatkan untuk conversion rate optimization, dengan memasukkan call-to-action atau CTA  di dalamnya. Simplenya, CTA merupakan bagian dari halaman website, iklan, atau content Anda (in this case, it’s your blog post) yang bisa mendorong audiens untuk melakukan sesuatu.

Basically, action yang diambil dari CTA bisa bermacam-macam, mulai dari sign up, subscribe, try for free, get started, learn more, join us dan lain-lain. Anda bisa menentukan jenis CTA mana yang paling efektif untuk blog Anda dan menyesuaikannya dengan kebutuhan.

CTA, salah satu senjata andalan buat ningkatin conversion rate ini, udah banyak banget dipake dalam digital business (iya, termasuk kami di Definite). Nah, kalau cara optimasi website a la kami ini kayak ebook yang bisa Anda download gratis di akhir artikel nanti. Which means, Anda mesti baca artikel ini sampai kelar! He he he  😎

Yang perlu diingat, CTA yang baik memberikan apa yang orang cari dan butuhkan. The point is to only give them what they want and they will be yours. Copy yang menarik, enak dibaca, gampang dimengerti, dan nggak terlalu panjang juga lebih disukai oleh audiens. Tapi jangan terlalu singkat juga sih… 

Hindari menulis CTA dengan satu-dua kata yang nggak jelas semacam “Click Here!”. CTA yang kayak gini akan membuat audiens Anda skeptis dan bahkan cenderung nggak peduli. A good CTA copy makes them want to know more, seperti “Learn more on how to improve your marketing strategy” atau “Download laporan marketing trend 2020 gratis disini”.

Jangan lupa, masukkan juga visual pada tombol CTA biar audiens Anda makin tertarik buat ngeklik. Karena makin banyak yang klik, makin nanjak juga conversion Anda. Mari dicoba!

  1. Kecepatan Adalah Kunci

Siapa sih yang nggak bete nunggu lama? Sama aja dengan loading website. Semakin lama waktu yang dibutuhkan, semakin turun minat user Anda. Setiap penambahan 1 detik pada website speed, conversion Anda akan menurun 7%.

Jadi, penting juga untuk meningkatkan speed (terutama di mobile version), supaya user-nya lebih nyaman berada di website Anda. Salah satu cara buat ningkatin speed adalah dengan membuat website Anda lebih light.

Selain keempat poin tadi, UX juga punya peran yang nggak kalah penting. Sampaikan pesan yang jelas lewat UX design Anda. Produk apa yang Anda jual? Apakah tampilannya sesuai dengan preferensi audiens Anda? Apakah brand message-nya udah efektif? Optimize your UX, and conversion will surely follow.

Ya, kira-kira begitulah kenapa conversion itu penting dan gimana caranya buat melakukan conversion rate optimization. Kalau masih ada yang belum Anda mengerti, mending langsung  hubungin kami aja buat diskusi lebih lanjut. Let’s talk it out!

Credits:

Resources: Dimas Harya, Managing Director, DEFINITE & Adjiputra Wisetya, Digital Strategist, DEFINITE

Writer: Andini Amalia

Freebies E-Book

Check out our free e-book on
easy ways to redesign your website
Download Now

Interested in what we do?

Let’s have a talk, and see how together we can take your brand to the next level.

Contact us




    Hi there!

    Need a partner for your brand’s digital endeavor?

    Contact Us
    Whatsappp Sharing