Definite

SEM · SEO

Pengertian dan Cara Kerja Search Engine

Written by Rinaldy Sofwan, 25 May 2021

Search engine adalah hal yang udah melekat banget dengan kehidupan kita sehari-hari. Tapi apakah Anda udah kenal akrab sama teknologi satu ini?

Mungkin di beberapa artikel sebelumnya kita udah sempat mention tentang search engine, tapi belum pernah benar-benar menjabarkan tentang apa dan bagaimana cara kerja search engine itu sendiri. Nah, sekarang coba sama-sama kita bongkar habis si search engine itu di artikel ini, yes!

Coba ingat-ingat berapa kali Anda mikir atau bilang “Googling dulu deh” selama beberapa tahun belakangan ini. Nggak kehitung kan? Kalau ditanya tentang search engine, kita memang selalu mengasosiasikan dengan Google. Ya wajar aja karena mereka emang menguasai lebih dari 70% pasar desktop dan lebih dari 90% pasar mobile.

Dan karena 81% konsumen mencari produk dan jasa secara online, peran search engine seperti Google ini jadi penting banget buat bisnis. Angka-angka lengkapnya Anda bisa lihat di sumbernya langsung deh. Kami yakin juga kalau Anda mengklik headline blog ini pasti paham kalau search engine optimization alias SEO itu merupakan suatu tool yang nggak boleh dilewatin.

Nah, sekarang mari coba kita gali lebih dalam tentang hal tersebut, yes. Kalau kata pepatah, “Tak kenal maka tak sayang, tak paham maka tak cuan” hehe. Jadi makhluk apa sih search engine itu?

Pengertian Search Engine

Pengertian search engine sebenarnya harfiah: mesin pencari. Tapi nggak seperti jiwa pencari jati diri yang biasanya hidup di masa-masa remaja, search engine hidup di World Wide Web dan berfungsi buat nyari items di dalamnya berdasarkan kata kunci (keyword) pilihan user. Kalau Anda coba Googling “what is search engine” (iya, cara paling baik buat kenalan ya tanya langsung si dianya), Mbah akan kasih jawaban ini:

“A program that searches for and identifies items in a database that correspond to keywords or characters specified by the user, used especially for finding particular sites on the World Wide Web.”

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan search engine adalah sebuah program yang dapat mencari dan mengidentifikasi item-item di dalam database yang sesuai dengan kata kunci atau karakter yang ditentukan oleh pengguna, yang utamanya digunakan untuk menemukan situs tertentu di World Wide Web.

Jawaban itu diambil Google dari kamus Oxford yang ada di… you guessed it… World Wide Web. Kebayang jelas kan sekarang apa itu yang dimaksud dengan search engine?

Sejarah Search Engine

Walau menjelaskan pengertian search engine ini seperti menggarami lautan, tapi itu tetap wajib hukumnya karena branding Google yang udah melekat banget sama tool ini. Seperti banyaknya anak-anak kelahiran 2000-an yang mengidentikkan wifi dengan internet, banyak juga orang yang nggak tahu kalau ada banyak search engine lain di dunia (maya) ini.

Bahkan, Google bukan search engine pertama yang ada di internet. Sejarah mesin pencari berawal dari Archie di tahun 1990. Beda dengan Google yang kita kenal saat ini, Archie cuma berfungsi buat mencari files FTP. Ada buanyak banget search engines di era 90-an, tapi ya bentuknya masih se-purba itu sebelum berkembang untuk bisa crawling dan indexing situs web. More on these later.

Archie
Tampilan purba search engine Archie.

Image Source

Salah satu nama yang familiar tapi udah nggak familiar banget dari era ini adalah Yahoo. Muncul di tahun 1994, Yahoo tadinya juga hanya berupa daftar situs-situs favorit. Setelah daftar itu makin panjang, barulah user bisa mencari situs-situs yang ada di dalamnya, hampir sama seperti search engines yang kita kenal sekarang.

Sementara itu, Google baru berdiri dua tahun setelahnya. Tapi karena lebih canggih, status junior pun nggak menghentikan dia buat mendominasi. Karena bisa nunjukin segala hal yang ada di internet dengan algoritma yang unik dan terus membaik dari waktu ke waktu, Google jadi nggak terkalahkan. Mesin pencari ini bisa ngasih hasil yang jauh lebih relevan dengan user ketimbang pesaing-pesaingnya.

Macam-macam Search Engine

Saat ini, mesin pencari yang masih eksis selain Google adalah Bing yang tipis-tipis meningkat penggunanya–mungkin karena agresif banget dikedepankan di Windows 10, sistem operasi paling populer di dunia saat ini–dan Yahoo yang terus menghilang ke antah-berantah. Selain itu, ada juga Baidu yang fokus di China dan Yandex di Rusia, tapi udahlah ya, kamerad. Tapi untuk tau lebih detail macam-macam search engine dan persentase penggunanya, berikut rangkumannya yang bisa Anda ceki-ceki:

1. Google

Based on Alexa Ranking, Google adalah search engine yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Bahkan, dapat dikatakan bahwa search engine yang paling populer saat ini adalah Google. Persentase penggunaannya melalui desktop mencapai 71.24% dan 92.33% melalui mobile devices.

2. Bing

Posisi kedua ditempati oleh search engine yang dikembangkan oleh Microsoft, yang juga menjadi default search engine di Windows operating system. Saat ini penggunanya udah lebih banyak dari pengguna Yahoo dan juga jadi pesaing terberat Google, walaupun penggunanya di dunia baru mencapai 12.69%.

3. Yandex

Search engine yang satu ini adalah produk orisinil dari Rusia. Makanya, kebanyakan penggunanya dari Rusia sendiri. Kalau persentase pengguna di dunia sih masih di kisaran 1.50% aja.

4. DuckDuckGo

Gabriel Weinberg dan timnya dalam DuckDuckGo Inc. berhasil membuat search engine yang nggak perlu menggunakan cookie dalam melakukan pencarian. Therefore, data pribadi Anda bakalan lebih aman ketika menggunakan search engine ini. Tapi sayangnya, popularitas mereka masih kalah jauh dari Google dan hanya mampu menarik perhatian pengguna di dunia sebesar 0.6%.

5. Baidu

Baidu merupakan search engine yang populer banget di Cina. Fokus penggunaannya pun terbatas di segmen lokal. Nggak heran kalau persentase penggunanya di dunia ini cuma sekitar 11.36%. Tapi jangan salah, mereka mendominasi pasar pencarian online di Cina sebesar 80%, sementara Google cuma kebagian 10% aja.

6. Yahoo

Salah satu pionir dari search engine ini sempat berjaya banget di tahun 2000-an dulu. Tapi semakin kesini, penggunanya malah semakin jauh menurun, bahkan cuma menyisakan sekitar 2.15% pengguna aja di dunia.

Cara Kerja Search Engine

Anyway, kepikiran nggak sih kenapa Archie dianggap search engine pertama yang pernah ada, kalau sebetulnya dia cuma bisa nyari files FTP aja? Karena, walaupun terbatas dan primitif, pada prinsipnya cara kerjanya sebelas-dua belas dengan yang kita kenal saat ini, which is berfungsi untuk nyari files yang ditransfer pakai File Transfer Protocol (FTP), dimana protokol jadul ini digunakan buat transfer file antara komputer dan server.

Archie mengindeks file-file itu dan memasukkannya ke dalam database. Yang diindeks cuma nama file-nya, nggak peduli apa yang ada di dalamnya. Jadi kalau Anda tau nama file yang Anda cari, inputlah ke Archie dan dia akan muncul sebagai hasil pencarian. Yes, Anda harus tau persis nama file-nya, dan indeks itu cuma diperbarui kurang lebih sebulan sekali.

Nah bicara soal indeks-mengindeks, masuklah ke indexing dan crawling yang juga sempat kami bahas di atas. Anda kalau ngobrol sama juru SEO mungkin sering banget denger dua istilah ini, tapi apa sih artinya?

Well, seperti Archie, search engine semodern Google pun mengindeks item dan memasukkannya ke dalam data structure. Tapi bedanya, Google mengindeks semilyarjutariburatus halaman di internet, alih-alih cuma file FTP. Dan ada setriliunmilyarjutariburatus data yang disedot dari tiap kontennya, alih-alih cuma judulnya. Inilah yang disebut indexing.

pengertian search engine
Cara kerja spiders dalam search engine.

Image Source

Kalau Archie memperbarui database-nya sebulan sekali, search engines sekarang terus menerus update kayak IG story-nya Dian Sastro. Caranya adalah menggunakan web crawlers atau spiders atau search engine bots. Makhluk virtual ini “merayap” dari satu halaman web ke halaman lainnya terus menerus dan mengindeksnya.

Crawlers ini bersifat robotik, yang artinya nggak dikendalikan dan bergerak secara otomatis. Dia mengunduh halaman, melihat seperti apa isinya, dan lanjut bergerak ke halaman selanjutnya berdasarkan link apa yang ada di dalamnya. Di tiap halaman, robot-robot ini mendeteksi keywords untuk mengira-ngira topiknya, seberapa baru konten tersebut, sebarapa banyak engagement yang terjadi di halaman tersebut, dan lain-lain.

Nah, search engine akan pakai algoritma berdasarkan data tersebut buat menyajikan hasil pencarian yang relevan buat pengguna. Misalnya, kalau sekarang Anda ada di Jakarta dan search soal banjir, Google akan ngasih berita tentang banjir di Jakarta tahun 2021 karena spiders tadi udah mengindeks situs-situs berita nasional dan tau artikel mana aja yang membahas banjir, baru di-upload, dan dekat dengan lokasi Anda (yes, Google bisa mendeteksi lokasi Anda lho).

Nah, kalau Anda menerapkan SEO dengan baik, ketika ada user yang mencari produk atau layanan yang Anda tawarkan, maka situs Anda akan muncul terdepan. Misalnya, kalau ada user lagi nongkrong dekat restoran Jepang milik Anda dan search “sushi enak,” idealnya produk Anda tampil di halaman pertama, dan yang teratas. Exposure meningkat, kemungkinan situs diklik lebih tinggi, potensi resto dikunjungi meroket.

Tips Memanfaatkan Search Engine

Tapi gimana caranya bisa begitu? Ya serahkan pada kami aja ha ha ha. Tapi kalau Anda DIY banget, kami bisa kasih tips yang bisa Anda ikuti, for starters:

1. SEO

Yang pertama, karena kita udah kenalan lebih dekat dengan search engines,  saatnya untuk jadi lebih akrab sama mereka. Sebelumnya kami udah bahas gimana caranya bikin website jadi “SEO-friendly,” yang artinya lebih mudah terindeks dan masuk ke hasil pencarian teratas. Seperti yang udah dibahas dalam artikel itu, ada banyak hal yang bisa Anda lakukan, mulai dari menggunakan keywords yang tepat sampai dengan memberikan pengalaman terbaik buat users.

Kenapa keywords selalu menjadi kunci dalam SEO? Gini, sekarang kita udah tau kan gimana mesin pencari melakukan crawling dan indexing. Nah, tahap berikutnya yang belum dibahas adalah ranking, yakni mengurutkan peringkat konten sesuai relevansi. Di sinilah penggunaan keywords jadi penting banget. Alasannya begini:

Seperti yang kami singgung sebelumnya, search engines akan berusaha untuk ngasih konten yang relevan dengan kebutuhan user, dan salah satu cara yang paling prominent adalah dengan melihat keywords yang ada di dalamnya. Kalau kata kunci yang dipakai sama atau mirip dengan yang digunakan oleh pengguna, konten Anda akan dianggap relevan dengan topik yang mereka cari. Dan semakin relevan konten Anda, semakin tinggi juga rank Anda di hasil pencarian.

Ibaratnya nih, ini kayak lagi PDKT sama gebetan dan Anda nebak-nebak isi perasaannya. Semakin pas tebakan Anda, semakin tinggi rank Anda di hatinya. Kiw. Tapi buat SEO, Anda nggak perlu tebak-tebak buah manggis karena banyak tools buat riset dan analisis kata kunci yang digunakan pengguna. Lebih lengkapnya, silakan baca artikel kami tentang riset keyword ini ya!

Selain penggunaan keywords yang efektif di konten hingga di kode HTML situs Anda, masih buanyaaak hal yang perlu dibenahi kalau ini jadi awal mula perjalanan SEO Anda. Misalnya, Anda juga harus memerhatikan engagement audiens yang berkunjung, performa halaman, sampai kerapian link yang ada di sana. Kalau Anda punya banyak waktu buat belajar lebih jauh, kami udah kupas tuntas semua tentang SEO on page di artikel sebelumnya.

2. SEM

Nah selain SEO, Anda juga pasti sering dengar SEM. Bukan surat ejen mengemudi, kepanjangan singkatan yang satu ini adalah search engine marketing. Lah, bukannya SEO itu dilakuin buat marketing? Ini apa pula? Sederhananya, SEO itu dilakuin buat tweaking situs kita agar tampil di search engines, sementara SEM itu menggunakan mesin pencari sebagai media promosi.

Kalau Anda Googling kata-kata tertentu, pasti pernah kan ketemu dengan hasil pencarian yang ada embel-embel “Ad” di sampingnya. Biasanya, search results ini tampil di posisi teratas sebelum konten yang nggak ada embel-embelnya. Kata “Ad” di sini, ya seperti yang Anda pasti udah tebak, kependekan dari Advertisement. Tandanya, konten tersebut tampil di situ dalam rangka ngiklan.

Tampil di posisi teratas kayak gitu jelas jadi booster yang signifikan buat visibilitas brand Anda. The catch, though, seperti halnya ngiklan di media apapun, ada biaya yang dibebankan buat mejeng di posisi tersebut. Nah, hal inilah yang biasanya dirujuk dengan istilah SEM.

Kalau SEO berkutat seputar teknikalitas yang sifatnya internal, SEM biasanya lebih memikirkan bagaimana iklan berbayar ini ditampilkan, konten apa yang mau di-highlight, berapa budget dan estimasi pengembalian investasi Anda, dan hal-hal lain yang biasa Anda evaluasi saat memasang iklan di media lain.

Bedanya, dalam hal ini lagi-lagi Anda harus memikirkan keywords. Percuma dong Anda bayar Google buat tampil di halaman atas dari hasil pencarian tertentu, tapi pengguna nggak ada yang nyari tentang hal itu. Jadi keduanya sama-sama mewajibkan Anda mengenal users dan melakukan riset kata kunci. Caranya? Baca artikel kami tentang memahami audiens ini.

Contoh Kasus dan Kesimpulan

Hasil paling optimalnya sih, saat pengguna searching kata kunci populer yang berkaitan dengan bisnis Anda, konten yang keluar di bagian teratas adalah brand Anda. Artinya, SEM yang dilakukan akurat dan SEO situs Anda pun optimal. Kalau itu udah tercapai, bayangkan aja, users nggak bakal punya kesempatan buat melirik brand lain.

Tapi, karena semua orang melakukan hal yang sama, tentunya nggak semudah itu buat mendominasi halaman pertama. Karena itu, diperluin effort yang maksimal buat bersaing dengan kompetitor, dan pastikan Anda punya ekspektasi yang realistis. Tanamkan mindset kalau SEO dan SEM bukan sesuatu yang bisa Anda lihat hasilnya dalam semalam seperti candi Prambanan, tapi investasi jangka panjang yang membutuhkan waktu buat terealisasi.

Contohnya adalah yang terjadi dalam kerja sama antara Contract Works, perusahaan software manajemen kontrak berbasis Amerika Serikat, dan SEO agency-nya, SimpleTiger, di mana mereka berhasil meningkatkan volume pencarian dari Contract Works di search engine dengan cara-cara seperti keyword research, link building, technical optimization, dan lain sebagainya. Bahkan mereka juga berhasil meningkatkan organic traffic-nya sampai 98% dalam waktu 5 bulan, dan melejit hingga 258% setelah satu tahun. Ranking di setahun pertama itu juga meningkat sebanyak 1909 posisi untuk 70 keywords yang dilacak. Dalam dua tahun, total peningkatan organic traffic pun mencapai 500%.

Strategi mereka kurang lebih sama seperti yang kami biasa lakuin di Definite: pertama adalah audit teknis buat ngeliat apakah ada masalah-masalah yang terjadi di tingkat struktural. Ini basically termasuk dalam on page SEO yang kami jelasin di atas. Kemudian mereka juga melakukan riset keywords untuk menentukan kata kunci terbaik yang digunakan di halaman-halaman utama situs, plus topik konten yang bisa digunakan ke depannya. Terakhir, hal yang dilakukan adalah content marketing strategy dan off site strategy menggunakan analisis kompetitif agar bisa bersaing

Nah, apakah Anda siap buat ngelakuin semua itu buat ningkatin visibilitas brand di search engine? Setelah kenal lebih dekat sama teknologi mesin pencari lewat artikel ini mungkin Anda punya gambaran lebih jelas buat memanfaatkannya dalam marketing brand Anda. Tapi satu hal yang tampak jelas juga di sini adalah semua itu membutuhkan waktu, efforts, dan resources yang nggak sedikit.

Tapi tenang, kami siap kok buat bantu Anda ngejalanin semua itu. SEO maupun SEM, udah jadi makanan kami sehari-hari! Google maupun Bing, udah bro-sis banget sama kami! Langsung aja colek-colek buat diskusi dan kasih tau kebutuhan bisnis Anda, lalu PDKT sama search engine lebih jauh bareng kami!

Freebies E-Book

Check out our free e-book on
easy ways to redesign your website
Download Now

Interested in what we do?

Let’s have a talk, and see how together we can take your brand to the next level.

Contact us




    Hi there!

    Need a partner for your brand’s digital endeavor?

    Contact Us
    Whatsappp Sharing