Definite

Dev and Design · Featured · What We Do · Works

Pengertian Web App, Jenis dan Cara Kerjanya

Written by Panji Singgih, 01 December 2020

Tanpa disadari, Anda pasti pernah menggunakan yang namanya web app. Tapi apa sih sebetulnya yang dimaksud dengan hal itu? Apa aja tuh jenisnya dan gimana cara kerjanya? Well, here it is…

Kalau biasanya harus men-download aplikasi sebelum menggunakannya di gadget Anda, beda ceritanya sama web app, nih. Sesuai dengan namanya, ini adalah software yang menggunakan kode bahasa pemrograman yang juga mendukung web-based software, semacam HTML, Phyton, JavaScript, Java, Ruby, CSS, PHP, dan bahasa pemrograman lainnya.

Which means, hal ini dibuat untuk semua jenis browser dan untuk berbagai devices. So, Anda bisa menggunakannya di perangkat apapun, nggak sebatas smartphone aja.

Nah, kalau melihat penyajian konten di dalamnya, web app itu dibagi menjadi 5 kategori.

1. Static Website

Ini adalah hard-coded web, alias web app yang paling nggak fleksibel, karena nggak bisa di-update sama admin via CMS. Bahkan kalau ada adjustment yang ingin dilakukan terhadap konten di dalamnya, si developer yang bikin website itu harus ngerombak lines of codes-nya. Jadi nggak sembarang orang bisa update konten di halaman tersebut.

Contoh company profile yang menggunakan static website. Image source

Contoh yang paling sering ditemukan adalah penggunaannya dalam company profile. Sebetulnya Anda bisa aja menggunakan WordPress untuk keperluan Domain dan Hosting buat nayangin website tersebut nantinya. Tapi ya cara bikinnya pun lumayan kompleks

Anda harus Login terlebih dulu, pilih tema yang sesuai dengan brand image perusahaan, isi profile-nya, bikin homepage yang menarik, terus bikin halamannya, baru deh Anda lengkapi 3 elemen paling penting dari company profile: ‘about us’, ‘product information’, dan ‘contact’.

Anyway, kalau Anda mau lihat static website yang pernah kami “olah”, Anda bisa mampir ke http://mitsubishixpander.com/ atau https://www.bni-life.co.id, yes.

2. Dynamic Website

Sesuai dengan namanya, dalam kategori ini isi dari website bisa berubah-ubah at any time. Karena pada dasarnya, dynamic website ini menggunakan database yang data-data dan isi di dalamnya dapat selalu diperbarui each time user-nya mengakses platform tersebut.

Dalam dynamic website, konten-konten di dalamnya dapat diubah at any time website tersebut diakses.

Contohnya kayak Facebook.com, Twitter.com, Tumblr.com, atau Soundcloud.com, yang semuanya menggunakan kategori web app yang satu ini. Generally speaking, dynamic website itu punya panel management (CMS) yang bisa bikin administratornya memperbarui konten-konten, seperti text, images, audio, dan juga video, kapanpun hal tersebut diakses.

3. Portal Website

Nggak beda jauh dengan kategori yang sebelumnya, portal website ini didesain untuk menyediakan konten-konten yang menyediakan informasi atau berita-berita dari berbagai sumber, seperti Mojok.co, Kompas.com, Msn.com, Kumparan.com dan lain sebagainya.

Karena kategori ini menyediakan beragam informasi, biasanya most of them juga menyediakan section tertentu di bagian homepage-nya, based on konten yang ada di tiap-tiap halamannya. Misalnya, di deretan homepage paling atas itu ada pilihan section lainnya kayak ‘Sport’ yang menyajikan berita seputar olahraga, dan juga section ‘Entertainment’ yang memberikan informasi seputar dunia hiburan.

Portal website yang menyediakan berbagai section, based on kategori konten di setiap halamannya.

4. Animation & Interaction Website

Dalam kategori ini, developer bisa memasukan elemen animasi ke dalam konten-konten di website terkait, yang juga bisa ningkatin interaction experience dari user-nya. Dengan visual yang lebih dinamis, isi dalam website yang ingin ditonjolkan bisa jadi lebih standout dan memanjakan mata visitors-nya.

Contohnya kalau website tersebut menggunakan fitur Parallax Scrolling yang bisa bikin tampilannya jadi lebih hidup, kayak yang digunakan di http://2011.beercamp.com, http://everylastdrop.co.uk, http://nizoapp.com, http://porschevolution.com/#1920s, dan http://hobolobo.net. Bahkan nggak cuma di bagian homepage, case study, contact dan product information aja, Anda juga bisa menggunakan ini di dalam konten juga.

Kalau Kami sendiri sih pernah banget bikin animation website yang juga menggunakan fitur yang disebutkan barusan itu untuk ByeBye-FEVER di Ruangnyamanbunda.com, dan juga web-nya sibling Kami: Contendr.co.id.

Animation website punya fitur dinamis yang bisa bikin mata lebih nyaman dan exited.

5. CMS Website

Yang satu ini sebetulnya nggak jauh beda sama dynamic website. Dengan menggunakan CMS (Content Management System), administrator jadi bisa lebih leluasa buat handling konten di web-nya sendiri. Jadi, nggak perlu repot-repot atau bahkan mengeluarkan biaya lebih buat maintain website. Karena, dalam pembuatan, pengelolaan, bahkan juga perubahan yang ingin dilakukan dalam sebuah konten di website terkait bisa dilakukan oleh in-house administrator perusahaan Anda.

Sayangnya, di kategori ini web Anda mungkin nggak bisa se-standout kayak di animation website, or ngatur segmen konten sesuai temanya kayak di portal website. Coba aja lihat contohnya di Drupal, Joomla, atau WordPress.

Kira-kira begini nih cara kerjanya CMS website.

Itu adalah beberapa jenis atau kategori dari web app yang ada, dan pasti (walaupun secara nggak sadar atau belum tau) pernah Anda kunjungi. Nah, dari seluruh kategori yang disebutin di atas itu, ada satu kesamaan, or at least kemiripan, yang mereka punya, which is cara kerja dari general sistemnya.

Si web app ini menyimpan berbagai informasi web dalam bentuk halaman-halaman web page atau we, yang kemudian halaman tersebut akan automatically tersimpan di computer server web. Sedangkan computer atau any device yang digunakan sama user-nya bakalan berperan sebagai computer client: tempat dimana program menjalankan fungsinya untuk membaca halaman web yang ada di server web atau browser. And then, let your browser do its job to read all the web page yang terdapat di server web-nya.

Kira-kira begitulah kisi-kisi yang bisa kami share seputar web app, mulai dari penjelasan, jenis dan kategori, juga cara kerjanya. So, kalau Anda kepikiran untuk bikin web app dalam kategori yang manapun, untuk tujuan apapun, langsung aja japri kami buat ngobrolin itu lebih lanjut!

Credits:

Resource:

Abianto Wibisono, UX Designer Definite

Writer:

Panji Singgih

Freebies E-Book

Check out our free e-book on
easy ways to redesign your website
Download Now

Interested in what we do?

Let’s have a talk, and see how together we can take your brand to the next level.

Contact us




    Hi there!

    Need a partner for your brand’s digital endeavor?

    Contact Us
    Whatsappp Sharing