Definite

Blogs · Featured · News

Mengenal Localhost Lebih Dekat

Written by Rinaldy Sofwan, 18 June 2021

Bagi Anda yang nggak berkecimpung langsung dengan web development, mungkin istilah localhost masih terasa asing di telinga Anda. Tapi jangan salah, istilah ini juga penting banget untuk dipahami, lho!

Banyak banget istilah yang masih cukup asing di telinga dalam proses pembuatan website, seperti localhost. Padahal, ini termasuk istilah yang penting banget buat dipahami dalam urusan per-website-an. Nah, coba kita telaah lebih dalam tentang istilah yang satu ini, yuks!

Coba kami tanya, pernah nggak teman-teman Anda asik ngobrol dan Anda cuma manggut-manggut, pura-pura ngerti, atau ikut ketawa palsu walaupun sebenernya Anda nggak yakin mereka lagi ngomongin apaan? Kayak yang terjadi sama Joey Tribbiani di serial Friends season 4, situasi semacam itu emang nggak enak banget sampai dia akhirnya ngabisin $50 terakhir yang ada di kantongnya buat beli buku ensiklopedia.

Dalam situasi sosial, kasus kayak gini cuma bikin perasaan jadi nggak enak. Tapi dalam bisnis, memahami istilah uncommon kayak localhost bisa bikin komunikasi dengan anggota tim lebih lancar dan pekerjaan jadi lebih efisien. Bayangin, kalo web developer Anda nggak perlu ngabisin waktu tambahan buat jelasin terms semacam ini saat diskusi atau laporan, kan dia bisa ngelakuin hal lain yang lebih produktif he he.

Bonusnya lagi, Anda juga bisa tampil keren di depan IT administrator yang dateng ke ruangan kantor buat benerin komputer atau koneksi internet dengan cara ngobrol pake lingo yang sama dengan mereka. Jokes aside, apa sih yang dimaksud web developers saat mereka nyebut-nyebut localhost?

localhost adalah
Kenalan sama localhost dulu supaya nggak kayak Joey.

Image Source

Apa itu Localhost

In a nutshell, localhost adalah istilah yang merujuk pada komputer Anda sendiri. Hah, sesederhana itu? Kenapa harus dikasih istilah baru lagi sih? Well, kata kuncinya di sini adalah konteks.

Di keseharian, Anda atau siapapun nggak ada kan yang pakai kata-kata ini ketika ngomongin komputernya. Anda nggak akan bilang “duh localhost gue udah lemot nih, waktunya beli baru.” Aneh banget kan? Karena istilah ini emang baru digunakan kalau bicara soal computer network.

Ketika Anda (atau web developer Anda, most likely) menghubungkan komputernya ke network untuk menguji website yang dia buat atau tes koneksi, istilah localhost barulah relevan. Penjelasan lengkap tentang kegunaannya dalam pengujian kita bahas lebih lanjut di bagian selanjutnya ya! Sekarang kita fokus pada definisinya dulu.

Nah, saat bicara dalam konteks computer networking, kata localhost jadi relevan karena dia berfungsi sebagai domain name. Kalau belum familiar juga dengan istilah ini, contoh domain name yang udah familier banget sama kehidupan sehari-hari adalah alamat yang biasa kita input ke address bar dari browser kita untuk mengakses suatu website.

Katakanlah kita ingin mengakses website kami, Definite. Kita akan masukin ‘www.definite.co.id’ di browser kita kan? Yang sebenarnya terjadi di sini adalah kita memasukkan domain name sebagai pengganti dari IP address di mana situs kami berada, yang dalam kasus ini adalah 104.21.17.146.

Saat kita memasukkan domain name dari suatu website, kita berkomunikasi dengan yang namanya domain name server (DNS). Seperti daftar kontak di handphone, di mana kita cukup memilih nama orang yang kita tuju tanpa menginput ulang nomor teleponnya, DNS kemudian mengarahkan kita ke IP address situs yang diwakili oleh domain name tersebut.

Internet itu luas banget dan mengingat rangkaian angka kayak 104.21.17.146 untuk setiap website gitu kan pe-er banget, yes. Makanya keberadaan domain name ini ngebantu banget buat kapasitas ingatan kita yang terbatas.

Nah, balik lagi ke topik awal, jadi localhost adalah domain name buat mengakses IP address komputer kita sendiri, yang default-nya adalah 127.0.0.1 dan dikenal juga sebagai loopback address. Kenapa loopback? Karena ketika kita mengakses alamat itu, kita di-loopback ke komputer sendiri.

Ibaratnya, saat Anda ingin menelepon handphone sendiri buat ngetes ringtone baru, akan lebih mudah kalau sebelumnya Anda udah nge-save nomor Anda dalam daftar kontak kan? Sama juga, ketika seorang web developer ingin mengakses website yang dia buat di komputernya sendiri sebelum di-upload ke server di internet, dia cukup mengetik ‘localhost’ tanpa ribet-ribet menulis IP address-nya.

Fungsi Localhost

Oke kita udah ada gambaran tentang apa itu localhost dan sempat singgung tipis-tipis juga soal kegunaannya. So, seperti yang udah kita bahas, basically, localhost ini digunakan untuk membuat koneksi IP ke komputer kita sendiri. Tapi buat apa sih para web developers dan IT persons ngelakuin itu? Ini jawabannya:

1. Menguji Website dan Web App

As we said earlier, localhost berguna buat para web developers dalam mengembangkan website atau web app secara offline. Proses developing ini sebenarnya bisa dilakukan secara online, tapi Anda harus mengeluarkan biaya hosting buat ngelakuin itu. Karenanya, mengembangkan program secara offline dengan localhost sebelum mengunggahnya ke online server jadi jawaban.

Misalnya, web developers bisa membuat situs di localhost dengan menggunakan local server tools seperti XAMPP dan baru mengunggahnya ke server daring setelah website or web app selesai. Karena dijalankan dalam simulasi server offline di localhost, situs dan aplikasi bisa diuji secara ekstensif untuk memastikan segalanya berjalan seperti semestinya sebelum goes online.

Selain gratis, menguji website secara offline juga bisa lebih cepat karena Anda nggak perlu mikirin yang namanya bandwidth. Hmm, ini mungkin bukan perumpamaan yang apple-to-apple, tapi Anda pasti tahu kan pengalaman menyimpan file di cloud? Seberapa cepat pun internet Anda, tetap aja file yang disimpan di local storage akan lebih snappy saat diakses dibanding yang ada di online server.

Taukan tugas web developer itu banyak banget, mulai dari merancang, membangun, hingga memastikan segala sesuatunya berfungsi dengan baik. Karena itu, bisa ngelakuin semuanya secara offline jadi ngebantu banget deh. Kalau Anda penasaran detail tugas-tugasnya, cekidot obrolan kami sebelumnya dengan Web Developer Definite, Junkani, soal pentingnya web developer dalam bisnis digital.

2. Menguji Kecepatan Jaringan

Nah, kalau yang satu ini mungkin lebih banyak digunakan sama IT administrator Anda nih. Kalau ada keluhan soal kecepatan koneksi internet, salah satu hal yang bisa dilakukan buat mendiagnosisnya adalah dengan mengirim ping ke localhost.

Apaan ping? Udah nggak ada yang pake BlackBerry sekarang. Hehe. Beda sama jaman BBM-an dulu, ping dalam konteks computer networking fungsinya lebih mirip sama sensor sonar di kapal selam: kita kirim sinyal ke satu tujuan untuk dipantulkan, kemudian lihat berapa lama sinyal itu balik ke kita.

Ping localhost
Contoh ping localhost

Image Source

Coba Anda lihat gambar di atas. Di situ kelihatan “time<1ms” yang artinya data bisa balik lagi dalam waktu kurang dari satu milidetik. Selain itu, data yang dikirim (sent=4) dan data yang diterima (received=4) juga berjumlah sama, tanpa ada yang hilang di tengah jalan (lost=0). Kesimpulannya, koneksi komputer ini dalam keadaan sehat. Kalau sinyalnya balik terlalu lama, atau bahkan nggak balik sama sekali, berarti ada masalah di situ.

Untuk melakukan tes ini, Anda tinggal buka command prompt dan ketik ‘ping 127.0.0.1’. Seperti yang kami bilang sebelumnya, itu adalah IP address yang loopback ke komputer kita sendiri. And of course, untuk lebih mudahnya, Anda bisa juga ketik ‘ping localhost’ untuk melakukan hal yang sama.

Bonus tip: Anda juga bisa ping IP address eksternal seperti Google Public DNS (8.8.8.8) untuk ngecek apakah ada masalah dari sisi provider internet Anda.

3. Localhost juga dapat berfungsi untuk memblokir Website

Jangan salah, bukan hanya pemerintah yang bisa blokir website, perusahaan juga bisa lho. Misalnya, kalau Anda nggak mau karyawan akses Netflix di kantor saat mereka seharusnya bekerja, Anda bisa pakai localhost buat loopback koneksi mereka ke komputer sendiri. Ini ibaratnya orang mau pergi, tapi pas buka pintu depan ternyata malah balik lagi ke dalam rumah. Creepy sih, kalau diibaratin kayak gitu…

Sebelumnya kita udah bahas kan gimana domain name dan DNS bekerja. Nah, di sini, tujuan kita adalah memanipulasi jaringan supaya DNS nggak bekerja sebagaimana mestinya sehingga domain name dari situs yang ingin kita blokir justru mengarahkan ke IP address localhost. Misalnya, saat karyawan Anda ngetik ‘www.netflix.com’ di browsernya, dia akan diarahkan ke 127.0.0.1 alih-alih ke situs Netflix.

blokir localhost
Contoh pemblokiran dengan localhost.

Image Source

Jadi, alih-alih masuk ke homepage Netflix, koneksi dia akan diarahkan ke komputernya sendiri dan melihat keterangan kayak gambar di atas dalam browsernya. Lanjut kerja deh ~

How to do that? Caranya adalah dengan mengedit host file yang disimpan secara local. Host file ini punya fungsi yang sama dengan DNS, yaitu mencarikan IP address dari domain name yang kita input. Sebenarnya tujuan awal keberadaan file ini adalah untuk meningkatkan kecepatan, lagi-lagi karena file yang disimpan secara local bisa lebih cepat diakses. Tapi karena sifatnya offline, kita jadi bisa mudah memanipulasi “daftar kontak” ini dengan menginput “nomor telepon” yang sesat.

Kenapa nggak masukin IP address sembarang aja? Kenapa harus diarahin ke localhost? Well, karena internet ini luas banget, alamat yang sembarangan kita input untuk “menyesatkan” ini bisa aja tanpa disengaja masih merujuk ke website lain, yang worst case scenario ternyata justru lebih berbahaya dari Netflix. Anda nggak mau hal itu terjadi kan? Makanya biar aman, domain name yang ingin diblokir diarahkan saja ke localhost.

Beberapa Aplikasi Server Localhost

Setelah memahami apa itu localhost dan fungsi-fungsinya, berikut adalah beberapa rekomendasi aplikasi server localhost yang dapat digunakan:

1. XAAMP

Salah satu aplikasi server lokal yang paling umum dan banyak digunakan adalah XAAMP. Dengan menggunakan database MariaDB serta PHP dan Perl sebagai bahasa pemrogramannya, XAAMP merupakan turunan dari Apache. XAAMP memiliki dukungan sistem operasi yang cukup luas, sehingga aplikasi ini dapat dipasang pada Mac OS X, Linux ataupun Windows. Karena sifatnya yang open source, Anda bisa mengunduh dan menggunakan XAAMP ini secara gratis.

2. AMPPS

Sama halnya dengan XAAMP, AMPPS juga merupakan aplikasi server lokal yang sifatnya open source. Dalam AMPPS ini Anda dapat menemukan PHP, Perl, Python, MongoDB, MySQL, Softaculous Installer dan Apache. AMPPS ini dapat memasangkan beberapa aplikasi web seperti; WordPress, Drupal atau Joomla dengan cara yang sangat mudah dengan bantuan koneksi internet karena memiliki fitur instalasi Softaculous. Selain itu, AMPPS juga dapat digunakan pada Mac OS X, Linux ataupun Windows.

3. WampServer

Dapat diunduh secara gratis, WampServer bisa digunakan untuk memasang PHP, Apache dan MySQL pada server lokal. Namun, ada satu hal yang membuat WampServer sedikit kurang dari yang lain, yaitu WampServer hanya bisa digunakan untuk komputer dengan sistem operasi Windows saja. Sehingga untuk Anda pengguna Mac OS X atau Linux lebih disarankan untuk menggunakan aplikasi server XAAMP atau AMPPS.

Rekapkapkap

Fiuh! Itulah yang dimaksud localhost dan contoh kegunaannya. Kita rekap lagi, jadi localhost adalah sebuah term sekaligus domain name yang merujuk pada komputer kita sendiri saat kita bicara dalam konteks computer networking. Sebagai domain name, localhost merujuk ke IP Address loopback 127.0.0.1. Dan dari sisi fungsi, alamat ini bisa digunakan untuk menguji website atau web app yang dalam proses pengembangan, menguji kecepatan koneksi, hingga memblokir website.

Udah kebayang kan sekarang apa yang dimaksud web developers, IT persons, atau kolega Anda saat mereka menyebut kata localhost? Kalau masih penasaran atau ada pertanyaan lebih lanjut, feel free untuk hubungi kami dan kita bisa ngobrol-ngobrol santai soal all things digital.  Kalau perlu bantuan kami untuk keperluan digital Anda, tentunya kami siap juga dong ngobrol lebih serius. Cek aja layanan yang kami sediakan dan ceritakan kebutuhan Anda. Sampai jumpa!


Credits

Writer: Rinaldy Sofwan

Freebies E-Book

Check out our free e-book on
easy ways to redesign your website
Download Now

Interested in what we do?

Let’s have a talk, and see how together we can take your brand to the next level.

Contact us




    Hi there!

    Need a partner for your brand’s digital endeavor?

    Contact Us
    Whatsappp Sharing