Interested in what we do?
Let’s have a talk, and see how together we can take your brand to the next level.
Dev and Design · Expertise · Featured · UX · What We Do
3 Hal yang Harus Diperhatikan Dalam User Experience Design
Pasti nggak mau kan kalau ada user yang baru membuka web/mobile app Anda, terus langsung nge-close padahal baru buka website itu beberapa detik. Entah karena loading-nya yang kelamaan, layout-nya yang kurang oke, atau informasinya yang nggak lengkap.
Sepele sih, tapi…
Hal itu cukup signifikan buat pasang-surutnya bisnis Anda. Masalahnya, website adalah toko digital, a.k.a tempat untuk menjual produk Anda dan berinteraksi dengan konsumen melalui visual, wording, dan jenis komunikasi lainnya.
Makanya, kalau menurut Mas Aga Wahyu, ketua kelas tim UX Design-nya Definite, selain dari sisi teknis penting banget juga buat mastiin kalau designer memahami ketiga hal ini dalam proses user experience design (UX design), supaya hasilnya sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
1. Mengerti Bisnisnya
What is the business?
Who is the target audience?
What are the business objectives?
Designer wajib memahami hal-hal tersebut sebelum memulai proses UX design. Kalau dari ketiga hal itu aja udah nggak sinkron, udah pasti hasilnya nggak akan sesuai dengan apa yang dibutuhkan deh. Yang ada malah bisa bikin bisnis Anda rugi nantinya.
Ini adalah tools yang kita pake untuk memahami bisnis dan user klien kita.
2. Memahami Target Audience-nya
Setelah mengerti bisnisnya, ini adalah saatnya designer buat cari tau target audience yang diinginkan, dan melakukan market research maupun user research. Tujuannya untuk mengetahui gimana behaviour konsumen terhadap produk (yang serupa dengan) bisnis Anda.
Contohnya, ketika Anda mau memulai bisnis e-commerce. Behaviour, kebutuhan dan lifestyle audience di usia 20-30 tahun dengan usia 30-40 tahun pastinya beda-beda. Belum lagi mereka yang masih single dan yang udah berkeluarga. Pasti (kebutuhannya) beda banget. Selain itu, beda lokasi juga beda behaviour. Nah, dengan melakukan user research, designer bisa memahami apa yang audience butuhkan dan menawarkan produk Anda sebagai solusi yang tepat untuk memenuhi itu.
Tim Definite waktu melakukan user research. Bisa via Zoom, sih… tapi emang lebih greget kalau tatap muka langsung (iya, tetap jaga jarak kok. Janji!).
Kalau di Definite sih, kedua tahap awal ini kami sebut dengan “Love”, di mana kami akan melihat objective dari bisnis tersebut melalui kacamata Anda dan juga user. Jadi, kami bisa ikut memahami, menyayangi, menjadi bagian dari bisnis Anda, dan mengerjakannya dengan sepenuh hati. (Romantisme tingkat tinggi 😎)
3. Eksekusi yang On Target
Kalau eksekusinya tepat guna, pasti user-nya bakalan happy sama service dan produk Anda!
Ini adalah tahap di mana designer memformulasikan semua insight itu menjadi sebuah UX strategy yang tepat guna. Supaya nanti, produknya bisa memenuhi kebutuhan bisnis yang sesuai dengan user behaviour. Karena, sekeren apapun web/mobile app Anda, bakalan percuma aja kalau nggak sesuai sama apa yang dibutuhkan oleh user atau bahkan calon konsumen.
Eits, bukan cuma itu aja nih. Masih ada satu tambahan lagi dari Mas Aga, “last but not least, di sini kami (Definite) juga percaya bahwa nggak ada produk yang sepenuhnya sempurna. Itulah kenapa kami selalu melakukan iterasi dan optimasi, supaya produk Anda bisa berinteraksi dengan lebih baik, performanya lebih cepat, dan fiturnya lebih sesuai dengan kebutuhan maupun user behaviour yang bisa berubah at anytime.”
Nah, dengan memperhatikan hal-hal itu dalam proses UX design, Anda juga bakalan kebantu banget supaya nggak salah ambil keputusan waktu mau bikin web maupun mobile app. Tapi kalau masih menemukan kendala dalam hal tersebut, jangan sungkan untuk tanya langsung ke kami, lho. Kami ready banget untuk bantu cari jawaban dan solusinya bareng Anda!
Credits:
Resources: Aga Wahyu, Head of UX Design, DEFINITE & Harya Dimas, Managing Director, DEFINITE
Writer: Panji Singgih, Content Writer
